24 October 2008

"Semprit Saja Polisinya.....!"

Tulisan ini merupakan tulisan lama yang dipublikasikan melalui social blog di http://isnanto.multiply.com. Sayangnya layanan di Multiply ditutup per Desember 2012, maka sebagian posting yang dipublish di Multiply diimport ke blogger. Namun demikian catatan-catatan diskusi yang terjadi tidak dapat dipindahkan ke layanan blogger. Semoga masih tetap bermanfaat.

Pernahkan anda membayangkan berlalulintas dijalan raya yang ramai dengan pengendara serta persimpangan jalan-persimpangan jalan tanpa trafic light atau lampu pengatur lalulintas?. Mungkin mendengarnya saja anda akan ngeri apalagi kalau menjalaninya secara langsung.

Tapi hal itu tidak hanya sebuah bayangan, namun sungguh nyata adanya. Pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN secara bergilir secara tidak langsung berdampak pula pada ketertiban dan kelancaran lalulintas. Setiap kali suatu kawasan mengalami giliran pemadaman maka dapat dipastikan pula lampu penatur lalulintas tidak berfungsi sama sekali. Maka siap-siap saja terkaget-kaget setiap kali melewati perempatan jalan atau pertigaan.

Tidak semua orang atau pengendara tahu jadwal pemadaman listrik, jangankan pengendaraa dari luar kota, dari dalam kotapun belum tentu hafal. setidaknya hampir setiap satu hari dalam satu pekan ada kawasan tertentu yang pemadaman, setiap itu pula lampu lalulintas mati. Mungkin kalau setiap hari terjadi tidak berfungsinya lampu pengatur lalulintas, setiap pengendara akan hafal bahwa setiap melewati perempatan harus selalu siaga. tapi jika terjadi pada hari-hari yang tidak pasti tentu sangat membahayakan pengguna jalan.

Saat pagi hari ketika jalanan mulai ramai, polisi bersiaga penuh di perempatan jalan, seperti biasa setiap pagi jam 6.30 s.d 7.30 polisi membantu menertibkan dan melancarkan pengguna jalan, wajar memang itu adalah jam sibuk setiap hari karena umumnya merupakan jam aktifitas penuh dijalan. Beberapa polisi ada yang memasang pertanda atau tulisan sekedar pemberitahuan bahawa listrik padam dan lampu trafik lalulintas tidak berfungsi, sementara disebagian perempatan jalan lain, seolah-olah tidak berdaya menghadapi semrawutnya lalulintas, sebut saja begitu.

Selepas jam 7.30 polisi yang dibantu petugas dari Dinas Lalulintas Jalan Raya (DLLAJR) mulai membubarkan diri, kembali kekantor masing-masing, jalan mulai kosong dari pengatur lalulintas, mereka kembali ke kantor masing-masing, sementara sebagian lainnya masuk ke pos-pos tempat piket mereka, sementara listrik masih mati dan lampu pengatur lalulintas masih juga belum berfungsi. Biasanya pemadaman dimulai dari jam 6.30 hingga jam 17.00.

Nah bagi anda yang akan masuk kota purwokerto, waspadalah selalu disetiap perempatan, bisa jadi saat anda lewat adalah saat pemadaman listrik, sehingga lampu pengatur lalulintas tidak berfungsi. Saat melewati perempatan jalan, perhatikan dari arah kiri, kanan, depan bahkan belakang. bisa jadi dari ke empat arah itu sedanga ada kendaraan yang sedang melaju kencang.

Biasanya kita akan di "semprit" atau diberhentikan karena melanggar rambu-rambu pengatur lalulintas jika melaju terus di perempatan, nah ketika rambu-rambu pengatur lalulintasnya tidak berfungsi, dan kita melaju terus, siapakah yang melanggar?, tidak adakah pihak yang melanggar? siapa yang mesti di "semprit"? DLLAJR?

0 comments:

Post a Comment