10 December 2010

Cannot Resolve Collation Conflict For Equal To Operation

Kemaren sempet dimintai data, sebuah permintaan yang tidak biasanya sehingga perlu akses langsung ke database. Gak ada cara lain kecuali menggunakan Query untuk mengambil datanya. Sialnya begitu menjalankan query SQL Server menolak menjalankannya. Bener-bener Server nakal padahal query-nya cukup sederhana, dia malah bilang "Cannot resolve collation conflict for equal to operation". Usut punya usut ternyata karena collation pada field yang diperbandingkan tidak sama alias memiliki collation yang berbeda. Inilah penjelasannya.

Di Microsoft SQL Server, collation dapat di set sampai pada lever kolom suatu tabel. Ketika membandingkan dua kolom yang memiliki collation berbeda pada sebuah query maka pesan error seperti diatas akan muncul. Contohnya begini.

SELECT ID
FROM ItemsTable
INNER JOIN AccountsTable
WHERE ItemsTable.Collation1Col = AccountsTable.Collation2Col

Jika kolom ItemsTable.CollationCol dan AccountsTable.Collation2Col memiliki collation yang berbeda, maka ketika query tersebut dieksekusi pesan "Cannot resolve collation conflict for equal to operation" akan muncul.

Untuk menyelesaikan konflik collation tambahkan kata kunci disekitar operator sama dengan (=).

SELECT ID
FROM ItemsTable
INNER JOIN AccountsTable
WHERE ItemsTable.Collation1Col COLLATE DATABASE_DEFAULT
= AccountsTable.Collation2Col COLLATE DATABASE_DEFAULT

Collation dapat berefek pada area berikut ini.
1. Klausa Where
2. Predikat Join
3. Fungsi
4. Database

Reference : http://blog.sqlauthority.com

15 November 2010

Siapa yang Menggoda Syetan?

Syetan rupanya sangat bangga dengan tugasnya, menggoda manusia untuk berbuat jahat. Namun manusia yang satu ini rupanya juga penasaran. Kalau begitu, siapa yang menggoda syetan? katanya dalam hati.

Orang itu tak lain Mukidin, pertugas pentakmir masjid di dekat rumahnya. Dia sekarang makmur karena bisa korupsi di sana sini. Suatu ketika Mukidin bertanya pada seorang Kiai Sufi.
“Pak Kiai, syetan itu kan punya tugas menggoda manusia, lalau siapa yang menggoda syetan?” tanyanya agak sombong
“Ya kamu itu yang menggoda syetan!” kata Kiai seraya mengumbar tawa.

Mukidin pun ikut tertawa sampai-sampai perutnya yang buncit itu berguncang-guncang.
Suasana sejenak hening, dan Mukidin hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menggoda syetan, sedangkan syetan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?
Setelah beberapa bulan ia menyadari akan tindakan buruknya selama ini, ia bertobat lalu mendatangi Kiai Sufi itu.
“Benar Pak Kiai, saya memang sering menggoda syetan,” katanya.
“Ya, kalau kamu tidak menggodanya, syetan tidak berani menggodamu,” kata Kiai itu yang disambut manggut-manggut Mukidin

dikutip dari http://www.sufinews.com

Dihantar Ke Rumah Mertuanya

Seorang pelaku dunia sufi mengalami ekstase yang lumayan konyol. Ia dinilai sedang jadzab, (gila kepada Allah), dan kemana-mana ia memakai jas hitam, lengkap dengan dasi bak penganten.
Suatu hari ia datang ke pesulukan Sufi menemui Kyainya.

“Pak Kyai, tolong saya mencari rumah calon mertua saya….” Katanya dengan tubuh gemetar.
“Kenapa kamu mencarinya?”
“Karena saya segera dinikah-kan …”
“Dengan siapa?”
“Dengan akhirat, Pak Kyai….”
Lalu Kyai itu menuntut si Jadzab tadi menuju sebuah masjid di Pesulukan itu.
“Ini rumah Mertuamu….” Kata Kyai itu.
Menghadapi orang gila harus berlaga gila juga, pikir sang Kyai.

dikutip dari http://www.sufinews.com

09 November 2010

Persiapan Menuju INA-CBG's

INA-CBG's merupakan kependekan dari Indonesia Case Base Group's. Merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengajuan klaim pelayanan oleh Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) yang berupa Rumah Sakit, Puskesmas ataupun Balai Pengobatan Kepada warga masyarakat miskin di Indonesia yang dibuktikan dengan kepesertaan JAMKESMAS. JAMKESMAS sendiri merupakan program pemerintah Indonesia yang membebaskan masyarakat miskin dari biaya pelayanan kesehatan.


INA-CBG's merupakan kelanjutan dari aplikasi INA-DRG yang lisensinya berakhir pada tanggal 30 September 2010. Dengan demikian aplikasi INA-CBG's akan menggantikan fungsi dari aplikasi INA-DRG. Dalam bebearpa waktu kedepan akan diedarkan surat tentang penggunaan aplikasi INA-CBG's ini. Kita tunggu saja.

Namun demikian beberapa hal sebaiknya ktia persiapkan sedari sekarang. Terlebih lagi aplikasi Grouper sudah tidak dapat digunakan lagi.
1. Tetaplah memasukan data pelayanan (data entry) pada aplikasi INA-DRG 1.6 sampai selsai atau sampai grouping dan final meskipun nilainya adalah 0 (nol). Hal ini sudah beberapa kali dilakukan oleh tim Casemix. Mungkin kita menganggap ini adalah hal yang sia-sia untuk apa di grouping kalo nilainya nol, lagian nantinya udah pake INA-CBG's. Anjuran untuk melakukan data entry sampai grouping bukan tanpa alasan. Data yang sudah final inilah yang nantinya dapat di import ke aplikasi INA-CBG's yang baru, jadi kalau kita belum melakukan final maka kita belum dapat melakukan migrasi data dari ina-drg ke ina-cbg's.
2. Lakukan backup database inadrg melalui aplikasi ina-drg 1.6. rajin-rajinlah melakukan hal ini terutama pada saat hendak bermigrasi ke ina-cbg's kelak. Sangat direkomendasikan untuk melakukan backup melalui fitur backup pada aplikasi INA-DRG, cara ini lebih simple dan aman dibandingkan melakukan backup secara manual dengan cara copy paste folder inadrg pada folder mysql\data. Perlu di ingat bahwa database yang digunakan pada aplikasi INA-DRG ada tidak cuman satu.
3. Bersiaplah untuk melakukan rekap file txt pada data yang sudah di input sekarang, terutama data yang akan di migrasi ke aplikasi ina-cbg's kelak. usahakan rekap txt dilakukan pertanggal agar jumlah kunjungan (record) tidak terlalu banyak. banyaknya jumlah record akan mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk melakukan import ke aplikasi ina-cbg's.
4. Kalo melihat aplikasi INA-CBG's, aplikasi ini lebih real dibandingkan dengan INA-DRG yang melakukan pendekatan Prosedur dibanding diagnosa. Aplikasi INA-CBG's lebih mengedepankan Diagnosa dipada prosedur. Ini menuntut petugas coding untuk lebih teliti dalam melakukan pengkodean.
5. Siapkan media simpan untuk menyimpan backup database ina-drg. saran saya migrasikan saja data yang belum di klaim ke Yanmedik, sementara data yang sudah di klaimkan biarkan untuk tetap disimpan pada database INA-DRG yang di backup. Karena proses grouping pada INA-DRG dan CBG terdapat sedikit perbedaan logic sehingga bukan tidak mungkin yang di INA-DRG groupable jika di eksport ke CBG justru jadi ungroupable.
6. Setelah instalasi INA-CBG, aplikasi ina-drg tidak dapat diakses lagi meskipun databasenya masih tersimpan. sehingga sebelum beralih ke penggunaan ina-cbg pastikan data ina-drg di backup dan installer ina-drg disimpan. sehingga jika suatu saat dibutuhkan dapat dibuka kembali.

Dimana aplikasi iNA-CBG bisa di download.
Untuk sementara Casemix center belum merilis aplikasi iNA-CBGs. Aplikasi ini masih di kembangkan dan disempurnakan. Tidak perlu cemas dengan pengunduran peluncuran aplikasi ini karena pada intinya pengembangan aplikasi ini ditujukan untuk kesempurnaan dan kemudahan pengguna. Tidak hanya sebatas bisa digunakan untuk klaim karena data sudah menumpuk. Kita tentu masih ingat beberapa waktu lalu, ketika ada aplikasi yang di launch ternyata masih memiliki bug, diharapkan pada launching kali ini tidak ditemukan lagih hal semperti itu, meskipun update akan tetep dilakukan demi kesempurnaan aplikasi.

Mestinya Casemix akan memberikan link download di web Yanmedik yang beralamat di http://yanmedik.depkes.go.id, karena web tersebut merupakan web resmi yan medik.

Bagaimana dengan versi yang sekarang beredar di FB Sirs dan Casemix.
Begitulah kira-kira penampilan aplikasi INA-CBG's yang baru nanti. Ya. nyaris tidak ada perubahan dibandingkan dengan INA-DRG karena secara umum memang tidak ada perubahan pada sistem input dan output. perubahan mendasar adalah bergantinya grouper dari milik 3M ke UNU Grouper.

Yang perlu di ingat adalah bahwa ina-cbg's yang ada di sirs dan casemix belum final, artinya itu adalah versi percobaan dan masih perlu dilakuan penyempurnaan untuk bisa dugunakan secara resmi. Informasi dan casemix kemaren waktu di Jogja, itu adalah versi "agak kemaren" yang ditujukan untuk ujicoba oleh rumahsakit vertikal. Dan setelah itu telah dilakukan beberapa kali perubahan. Sekedar untuk kenalan sih tidak mengapa, tapi ingat bahwa instalasi ina-cbg's akan membuat ina-drg tak dapat diakses lagi.

Kenapa diagnosa utama tidak terbawa ketika melakukan import?
Berarti anda benar. memang harusnya begitu. itu bagian dari bug yang ada pada aplikasi INA-CBG's. Itu juga jadi alasan mengapa yang ikut pelatihan SIRS di jogja kemaren juga belum mendapatkan installer aplikasi INA-CBG's.

Bagi yang memerlukan materi pealtihan SIRS Revisi 5 di jogja silahkan download materinya disini

Review pertemuan Pelatihan RIRS Revisi 5 lain dapat dibaca pada catatan Ira sidik disini dan Dhee een disini. Untuk mendownload materi pelatihan SIRS Revisi V bisa di download disini.
Kita sama-sama berdo'a saja semoga aplikasi yang akan datang lebih sempurna dari sebelumnya.

26 August 2010

Review Update INADRG-1.6 Tanggal 24 Agustus 2010

Semula saya tidak akan melakukan review terhadap update yang di posting melalui facebook Sirs dan Casemix pada wall-nya pertanggal 24 Agustus 2010. Termasuk juga update berkas untuk administrasi klaim pertanggal 20 Agustus 2010. Awalnya saya berfikir ini tidak perlu di review karena tidak ada yang baru pada posting tersebut. Namun beberapa teman bertanya tentang update tersebut bahkan ada yang menunggu-nunggu reviewnya, ya baiklah biar saya jelaskan.

Kalau temen-temen perhatikan, update INADRG-1.6.2 yang di post sebelumnya hilang dari wall facebook Sirs dan Casemix, saya yakin teman-teman sudah tahu bahwa pada update tersebut masih terdapat masalah yang berarti update tersebut masih perlu di perbaiki. Lantas bagaimana kalu sudah terlanjur update? bisakah diperbaiki? ya tentu bisa, caranya adalah melakukan downgrade atau menurunkan versi update ke versi sebelumnya atau 1.6.1a, silahkan lihat catatan saya sebelumnya di disini.

Karena masih perlu di perbaiki maka update inadrg (kalo tidak salah per 12 Agustus 2010) di hapus dari wall, kemudian update tanggal 24 Agustus posting lagi update inadrg. Pertanyaanya apakah itu update terbaru? atau hasil perbaikan?. Bukan atau belum. Itu adalah update pertama yang dilakukan oleh Casemix atau update pertanggal 7 mei 2010. Ini berarti dengan menjalankan fle tersebut teman-teman melakukan downgrade ke update versi awal atau 1.6.1a per 7 Mei 2010.

Apa resikonya?
Tentu aplikasi INADRG-1.6 bakal bekerja kembali seperti sedia kala, namun karena ini downgrade maka update untuk 1.6.2 menjadi hilang yakni penyertaan nomor peserta pada file txt. Selain itu teman-teman yang memanfaatkan fitur Import pada INADRG harus berhati-hati menjalankan update ini, karena daftar import yang pernah dilakukan akan hilang. Ini tejadi karena pada update tersebut (1.6.1) update akan menimpa tabel import yang ada dengan tabel import yang baru atau masih kosong. meskipun demikian data pasien yang sudah di import tidak hilang. langkah-langkah downgrade dapat dibaca disini.

Bagaimana dengan pengajuan.xls pertanggal 20 Agustus 2010?, dari hasi percobaan saya tidak ada perbedaan dengan edisi 5 Agustus 2010 yang sebelumnya sempet menghilang, keterangan BHP masih tertukar, nomor peserta masih gabung dengan Nomor SKP atau digit nol di depan nopeserta hilang. Selain itu aplkasi verifikator juga masih perlu diupate untuk bisa mengerti update inadrg 1.6.2. Mungkin ada teman lain yang menambahkan...?

11 June 2010

Unexpected error Number 80010108 has occurred

Bagi kita pengembang atau programmer tentu mengenal Reporting Tools, ada banyak macamnya dan yang cukup di kenal adalah Crystal Report. Crystal Report merupakan salah satu reporting tool yang cukup populer dan banyak di gunakan oleh para pengembang karena fitur-fitur yang ditawarkan cukup lengkap. Meski begitu Reporting tool ini bukan berarti tanpa cacat, diantaranya adalah tidak memberikan pesan error ketika gagal menampilkan laporan. Bahkan informasi error justru muncul ketika kita melakkan pemaketan instalasi atau membuat installer
Pada saat membuat installer aplikasi yang di buat dengan Visual Basic 6 dan didalamnya terdapat pembuatan laporan menggunakan Crystal Report, suatu ketika saya disuguhi pesan kesalahan seperti berikut : "Unexpected error Number 80010108 has occurred: Automation error, The object invoked has disconnected from its Clients." Silahkan baca sekali lagi, sedikitpun tidak menunjukan bagian dari aplikasi mana yang gagal di paketkan kedalam installer, bahkan ketika kita uji coba dari kode sumber sekalipun semua program berjalan lancar tanpa ada error sedikitpun.

Pesan tersebut muncul jika kita membuat installer menggunakan Package and Deployment Wizard (PDW)yang disertakan dalam Visual Studio ketika kita meng-klik tombol Finish untuk membuat paket installer.

Setelah melakukan investigasi ternyata kesalahan tersebut disebabkan oleh informasi dependency file untuk ActiveXControl crystl32.ocx. kita pasti tahu file tersebut digunakan untuk menampilkan laporan yang ktia buat dengan crystal report. File Crystl32.ocx membutuhkan beberapa file dalam fungsinya diantaranya adalah crpe32.dll.

Untuk mengatasi kesalahan tersebut kita harus merubah file crystl32.dep yang ada di folder system32 pada sub folder Windows. File ini memiliki atribut hidden, sehingga pastikan system anda dapat menampilkan file yang beratribut tersembunyi. Mungkin saja ketika anda mencari file tersebut melalui fasilitas search pada windows, Windows tidak dapat menemukan file ini, oleh karenanya carilah secara manual.

Duka file crystl32.dep dengan teks editor seperti Notepad, dan lakukan perubahan pada session berikut

[CRPE32.DLL]
Dest=$(WinSysPath)
Uses1=CRPE32.DLL
Uses2=

rubah menjadi

;[CRPE32.DLL]
;Dest=$(WinSysPath)
;Uses1=CRPE32.DLL
;Uses2=
(tambahkan titik koma (;) pada awal baris.

Simpan file tersebut, silahkan buat ulang installer aplikasi anda.

30 April 2010

Select Multiple File Menggunakan Common Dialog

Selama ini saya belajar dan diajarin teknik membuka file atau memilih file dengan menggunakan komponen commondialog. Sayangnya saya nyaris gak pernah diajari atau bahkan membutuhkan fitur multi select file pada aplikasi-aplikasi yang dibuat. Gimana caranya memilih beberapa file sekaligus dengan satukali aksi, beberapa nama file tersebut langsung masuk daftar atau list untuk di proses lebih lanjut.
Setelah minta bantuan mbah google akhirnya dapet petunjuk bahwa sesungguhnya kunci dari fitur multi select ada pada properti flags dari object commond dialog. Numerasi nilai properti tersebut adalah cdlOFNAllowMultiselect.

Contoh penggunaan multiselect file kemudian memecah atau memilah beberapa file yang dipilih untuk dimasukan kedalam list dapat di download di sini

31 March 2010

No Error Message Available

Bagi seorang programmer menghadapi error atau kesalahan program adalah hal biasa, programming tool atau perkakas pemrograman yang cerdas akan memeri tahu programmer tentang kesalahan dalam program yang dibuatnya. Sehingga Programmer dapat memperbaiki kesalahan yang terjadi. Namun apa jadinya kalau alat pemrogramannya sendiri tidak tahu kesalahannya apa, dia hanya bisa menyalahkan?

Jangankan programmer yang baru belajar, Programmer berpengalamanpun akan pusing 21 keliling dibuatnya, bagaimana tidak, alat pemrograman atau programming tool yang menjadi sumber utama informasi kesalahan saja tidak dapat memberi tahu kesalahannya apalagi orang lain? Jangankan memperbaiki mengetahui masalahnya saja sulit.

Internet dapat dijadikan sebagai sumber informasi kedua, selain informasi kesalahan juga dapat dijadikan sumber informasi penyelesaian masalah.

Hal ini persis seperti yang saya alami, saya sempat berfikir dengan tools terbaru semua akan baik-baik saja ternyata tidak. Padahal kesalahan terjadi pada instruksi yang sangat sering digunkan dalam sebuah pemrograman, Koneksi Database.

"Provider=SQLOLEDB.1;User ID=sa;Password=cipluk;DataSource=(local);Initial Catalog=Nortwind;Integrated Security=False"

Instruksi diatas adalah perintah untuk melakukan hubungan dengan database, dalam bahasa pemrograman versi sebelumnya parameter tersebut dapat diterima, namun entah mengapa di versi terbaru justru tidak dapat diterima, development tool-nya bahkan tidak tahu kenapa. ketika perintah tersebut dijalankan akan muncul informasi No error message available, result code: DB_E_ERRORSOCCURRED(0x80040E21).

Ternyata eh ternyata, kesalahannya ada pada parameter keamanan terintegrasi alias Integrated Security. Kita memang dapat menghilangkan parameter tersebut sehingga program dapat jalan, tapi dalam kondisi tertentu kita perlu menentukan mekanisme keamanan yang digunakan.

Dalam kasus ini OledbProvider membutuhkan informasi provider mana yang harus digunakan dalam Integrated Security, dan pemberian nilai "true" pada parameter ini sebenarnya kita belum memberikan informasi provider mana yang harusnya digunakan oleh OledbProvider.

Dengan demikian, agar dapat menggunakan Integrated Security dengan OleDb, kita hanya perlu memberitahukan bahwa harus menggunakan Security Service Provider Interface (SSPI) dalam connection string:

"Provider=SQLOLEDB.1;User ID=sa;Password=cipluk;DataSource=(local);Initial Catalog=Nortwind;Integrated Security=SSPI"

06 February 2010

Rindu Masa Lalu

Sehubungan dengan berakhirnya layanan Blog Social Network di Multiply, Mulai hari ini, Satu persatu posting blog di Multiply akan dipindah ke Blogger. Sungguh ini menyedihkan, karena Multiply sesungguhnya punya kelebihan yang tak dimiliki oleh yang lain. Dan Multiply menyimpan sejarang yang bernilai tinggi bagi setiap anggotanya.

Malam ini aku membuka kembali multiply-ku yang telah lama aku tidak membukanya. Dalam untaian tulisan-tulisan dari sahabat-sahabat, terputar ulang semua rekaman aktifitas dahulu di Multiply ini. Sebuah media tempat aku bercermin dari apa yang aku lakukan ataupun ku pikirkan. Bercermin karena aku sering kali ketawa sendiri membaca tulisan-tulisanku sebelumya, menilai diri betapa diri ini belum bisa beranjak dewasa.

Mutliply, sebagai salah satu media komunikasi dan informasi. tempat berinteraksi sesama teman. Mengenal teman baru darimanapun tanpa batas waktu dan negara. Saling menyapa, saling mengkritik, saling berbagi dan saling menasihati. 

Disini, di multiply ini aku temukan sahabat sebagai pahlawan keluarga dari Hongkong, Malaysia, bahkan Cyprus, Eropa. Sahabat pejuang di bidang kesehatan, pendidikan, Agama dan bidang-bidang lain yang semuanya aktif.

Rasanya indah betul masa itu, Kini entah dimana sebagian dari kalian berada. Namamu, photomu memang masih terpampang dengan apiknya seperti dulu, namun tak ada lagi aktifitasmu disana. Mungkinkah masa masa perjuangan kalian telah usai?, mungkinkah kalian berpindah jalan?

Lima tahun lagi, sepuluh tahun lagi. dimanakah kalian berada. masihkan kita dapat saling menyapa lagi, saling mengkritisi lagi, saling berbagi cerita dan saling lainnya? Rasanya ingin sekali kembali ke masa lalu itu, ternyata penderitaan di masa perjuangan itu adalah membahagiakan.


05 February 2010

Mengatasi Kegagalan Koneksi Jarak Jauh Pada Windows Server System

Bagi seorang administrator jaringan komputer, melakukan koneksi jarak jauh pada komputer server menjadi hal yang biasa bahkan sebuah keharusan. Salah satu layanan untuk melayani koneksi jarak jauh atau Remote Connection pada Windows Server System adalah MS Terminal Service. Menggunakan layanan MS Terminal Service, client dapat melakukan kontrol secara remote terhadap komputer server, namun apa jadinya jika saat melakukan koneksi server menolak dengan alasan jumlah koneksi telah melebihi batas maksimum. Persisnya pesan yang muncul adalah seperti ini "The terminal server has exceeded the maximum number of allowed connections". Benarkah ini disebabkan oleh adanya orang yang masuk ke server secara remote telah mencapai batas maksimum?. pesan kesalahan tersebut tidaklah mutlak kebenarannya.


Pesan tersebut muncul diantaranya adalah karena Windows hanya membatasi hingga dua sambungan Remote Desktop Protocol (RDP). Ketika kita hendak masuk kedalam system, telah ada dua orang yang masuk kedalam system, sehingga permintaan kita di tolak oleh system. Kemungkinan lainnya adalah karena sebelumnya kita telah masuk kedalam system secara remote kemudian sambungan terputus atau sengaja diputus namun session tersebut masih di anggap aktif oleh sistem. Perlu di ingat bahwa jika user hanya menutup jendela RDC tanpa keluar dari system, system masih menganggap bahwa user tersebut dalam kondisi log on, kecuali kita melakukan setting time out pada Terminal Service configuration seperti dibawah ini .
klik gambar untuk melihat dalam ukuran besar
Jika time out setiap session tidak di konfigurasi, atau login pengguna tidak tersedia maka kita tidak dapat masuk kedalam system. Untuk mengatasi keterbatasan ini ikuti langkat-langkah berikut.

buka command prompt atau ketikan perintah berikut pada jendela RUN

mstsc /v:[00.00.00.00/SERVERNAME] /f -console

tanda dalam kurung besar ([]) diganti dengan IP komputer server atau gunakan nama komptuer server contoh .

mstsc /v:192.168.1.1 /f -console
mstsc /v:xServer /f -console

perintah tersebut akan menghubungkan kita ke server console session fisik atau biasa disebut session 0 (nol). Kita akan minta log in dan melengkapi data administrator, kemudian kita akan terhubung dengan sesi console pada server.

Setelah kita masuk kedalam sistem, kita dapat melakukan reset pada pengguna yang terputus dari terminal service manager. Perlu di ketahui, jika kita terputus dari sesi console ini kita harus mendatangi ke komputer server secara fisik.

Memutuskan Sambungan Pada Sesi Lain
Buka jendela RUN kemudian ketik taskmgr sehingga jendela Task Manager terbuka. kemudian klik pada tab users, maka akan tampil daftar user yang masuk kedalam system. Klik User yang akan di putuskan sambungannya, kemudian klik Disconnect.

Mengganti Jumlah Koneksi Maksimum Yang di Izinkan
1. Buka jendela Terminal Service Manager
2. Pada jendela bagian kiri klik connections.
3. Pada jendela bagian kanan klik kanan pada RDP_Tcp, kemudian klik Properties.
4. Pada jendela RDP-Tcp Properties, klik Tab Network Adapter
5. Ganti Maximum Connections dengan jumlah maksimum yang di kehendaki
6. Klik OK.

Ingat bahwa perubahan ini akan mereset session user yang masih masuk dalam system.