15 November 2010

Siapa yang Menggoda Syetan?

Syetan rupanya sangat bangga dengan tugasnya, menggoda manusia untuk berbuat jahat. Namun manusia yang satu ini rupanya juga penasaran. Kalau begitu, siapa yang menggoda syetan? katanya dalam hati.

Orang itu tak lain Mukidin, pertugas pentakmir masjid di dekat rumahnya. Dia sekarang makmur karena bisa korupsi di sana sini. Suatu ketika Mukidin bertanya pada seorang Kiai Sufi.
“Pak Kiai, syetan itu kan punya tugas menggoda manusia, lalau siapa yang menggoda syetan?” tanyanya agak sombong
“Ya kamu itu yang menggoda syetan!” kata Kiai seraya mengumbar tawa.

Mukidin pun ikut tertawa sampai-sampai perutnya yang buncit itu berguncang-guncang.
Suasana sejenak hening, dan Mukidin hanya tertunduk sambil merenungi dirinya. Benarkah dirinya bisa menggoda syetan, sedangkan syetan dari ujung rambut hingga kakinya pun belum ia kenal?
Setelah beberapa bulan ia menyadari akan tindakan buruknya selama ini, ia bertobat lalu mendatangi Kiai Sufi itu.
“Benar Pak Kiai, saya memang sering menggoda syetan,” katanya.
“Ya, kalau kamu tidak menggodanya, syetan tidak berani menggodamu,” kata Kiai itu yang disambut manggut-manggut Mukidin

dikutip dari http://www.sufinews.com

Dihantar Ke Rumah Mertuanya

Seorang pelaku dunia sufi mengalami ekstase yang lumayan konyol. Ia dinilai sedang jadzab, (gila kepada Allah), dan kemana-mana ia memakai jas hitam, lengkap dengan dasi bak penganten.
Suatu hari ia datang ke pesulukan Sufi menemui Kyainya.

“Pak Kyai, tolong saya mencari rumah calon mertua saya….” Katanya dengan tubuh gemetar.
“Kenapa kamu mencarinya?”
“Karena saya segera dinikah-kan …”
“Dengan siapa?”
“Dengan akhirat, Pak Kyai….”
Lalu Kyai itu menuntut si Jadzab tadi menuju sebuah masjid di Pesulukan itu.
“Ini rumah Mertuamu….” Kata Kyai itu.
Menghadapi orang gila harus berlaga gila juga, pikir sang Kyai.

dikutip dari http://www.sufinews.com

09 November 2010

Persiapan Menuju INA-CBG's

INA-CBG's merupakan kependekan dari Indonesia Case Base Group's. Merupakan aplikasi yang digunakan untuk pengajuan klaim pelayanan oleh Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) yang berupa Rumah Sakit, Puskesmas ataupun Balai Pengobatan Kepada warga masyarakat miskin di Indonesia yang dibuktikan dengan kepesertaan JAMKESMAS. JAMKESMAS sendiri merupakan program pemerintah Indonesia yang membebaskan masyarakat miskin dari biaya pelayanan kesehatan.


INA-CBG's merupakan kelanjutan dari aplikasi INA-DRG yang lisensinya berakhir pada tanggal 30 September 2010. Dengan demikian aplikasi INA-CBG's akan menggantikan fungsi dari aplikasi INA-DRG. Dalam bebearpa waktu kedepan akan diedarkan surat tentang penggunaan aplikasi INA-CBG's ini. Kita tunggu saja.

Namun demikian beberapa hal sebaiknya ktia persiapkan sedari sekarang. Terlebih lagi aplikasi Grouper sudah tidak dapat digunakan lagi.
1. Tetaplah memasukan data pelayanan (data entry) pada aplikasi INA-DRG 1.6 sampai selsai atau sampai grouping dan final meskipun nilainya adalah 0 (nol). Hal ini sudah beberapa kali dilakukan oleh tim Casemix. Mungkin kita menganggap ini adalah hal yang sia-sia untuk apa di grouping kalo nilainya nol, lagian nantinya udah pake INA-CBG's. Anjuran untuk melakukan data entry sampai grouping bukan tanpa alasan. Data yang sudah final inilah yang nantinya dapat di import ke aplikasi INA-CBG's yang baru, jadi kalau kita belum melakukan final maka kita belum dapat melakukan migrasi data dari ina-drg ke ina-cbg's.
2. Lakukan backup database inadrg melalui aplikasi ina-drg 1.6. rajin-rajinlah melakukan hal ini terutama pada saat hendak bermigrasi ke ina-cbg's kelak. Sangat direkomendasikan untuk melakukan backup melalui fitur backup pada aplikasi INA-DRG, cara ini lebih simple dan aman dibandingkan melakukan backup secara manual dengan cara copy paste folder inadrg pada folder mysql\data. Perlu di ingat bahwa database yang digunakan pada aplikasi INA-DRG ada tidak cuman satu.
3. Bersiaplah untuk melakukan rekap file txt pada data yang sudah di input sekarang, terutama data yang akan di migrasi ke aplikasi ina-cbg's kelak. usahakan rekap txt dilakukan pertanggal agar jumlah kunjungan (record) tidak terlalu banyak. banyaknya jumlah record akan mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk melakukan import ke aplikasi ina-cbg's.
4. Kalo melihat aplikasi INA-CBG's, aplikasi ini lebih real dibandingkan dengan INA-DRG yang melakukan pendekatan Prosedur dibanding diagnosa. Aplikasi INA-CBG's lebih mengedepankan Diagnosa dipada prosedur. Ini menuntut petugas coding untuk lebih teliti dalam melakukan pengkodean.
5. Siapkan media simpan untuk menyimpan backup database ina-drg. saran saya migrasikan saja data yang belum di klaim ke Yanmedik, sementara data yang sudah di klaimkan biarkan untuk tetap disimpan pada database INA-DRG yang di backup. Karena proses grouping pada INA-DRG dan CBG terdapat sedikit perbedaan logic sehingga bukan tidak mungkin yang di INA-DRG groupable jika di eksport ke CBG justru jadi ungroupable.
6. Setelah instalasi INA-CBG, aplikasi ina-drg tidak dapat diakses lagi meskipun databasenya masih tersimpan. sehingga sebelum beralih ke penggunaan ina-cbg pastikan data ina-drg di backup dan installer ina-drg disimpan. sehingga jika suatu saat dibutuhkan dapat dibuka kembali.

Dimana aplikasi iNA-CBG bisa di download.
Untuk sementara Casemix center belum merilis aplikasi iNA-CBGs. Aplikasi ini masih di kembangkan dan disempurnakan. Tidak perlu cemas dengan pengunduran peluncuran aplikasi ini karena pada intinya pengembangan aplikasi ini ditujukan untuk kesempurnaan dan kemudahan pengguna. Tidak hanya sebatas bisa digunakan untuk klaim karena data sudah menumpuk. Kita tentu masih ingat beberapa waktu lalu, ketika ada aplikasi yang di launch ternyata masih memiliki bug, diharapkan pada launching kali ini tidak ditemukan lagih hal semperti itu, meskipun update akan tetep dilakukan demi kesempurnaan aplikasi.

Mestinya Casemix akan memberikan link download di web Yanmedik yang beralamat di http://yanmedik.depkes.go.id, karena web tersebut merupakan web resmi yan medik.

Bagaimana dengan versi yang sekarang beredar di FB Sirs dan Casemix.
Begitulah kira-kira penampilan aplikasi INA-CBG's yang baru nanti. Ya. nyaris tidak ada perubahan dibandingkan dengan INA-DRG karena secara umum memang tidak ada perubahan pada sistem input dan output. perubahan mendasar adalah bergantinya grouper dari milik 3M ke UNU Grouper.

Yang perlu di ingat adalah bahwa ina-cbg's yang ada di sirs dan casemix belum final, artinya itu adalah versi percobaan dan masih perlu dilakuan penyempurnaan untuk bisa dugunakan secara resmi. Informasi dan casemix kemaren waktu di Jogja, itu adalah versi "agak kemaren" yang ditujukan untuk ujicoba oleh rumahsakit vertikal. Dan setelah itu telah dilakukan beberapa kali perubahan. Sekedar untuk kenalan sih tidak mengapa, tapi ingat bahwa instalasi ina-cbg's akan membuat ina-drg tak dapat diakses lagi.

Kenapa diagnosa utama tidak terbawa ketika melakukan import?
Berarti anda benar. memang harusnya begitu. itu bagian dari bug yang ada pada aplikasi INA-CBG's. Itu juga jadi alasan mengapa yang ikut pelatihan SIRS di jogja kemaren juga belum mendapatkan installer aplikasi INA-CBG's.

Bagi yang memerlukan materi pealtihan SIRS Revisi 5 di jogja silahkan download materinya disini

Review pertemuan Pelatihan RIRS Revisi 5 lain dapat dibaca pada catatan Ira sidik disini dan Dhee een disini. Untuk mendownload materi pelatihan SIRS Revisi V bisa di download disini.
Kita sama-sama berdo'a saja semoga aplikasi yang akan datang lebih sempurna dari sebelumnya.