20 July 2016

Sistem Pelaporan Pada SQL Server 2016

Terlalu lama tidak membuat dokumentasi, sehingga kesulitan ketika menghadapi masalah yang sama pada waktu yang berbeda. Waktu terbuang untuk mencari solusi yang pernah didapat. Kali ini akan coba buat dokumentasi tentang Reporting Service di SQL Server terbaru versi 2016. Kebetulan sedang ada kebutuhan penyuguhan data untuk tingkat eksekutif.

Yang belum kenal SQL Server Reporting Service (SSRS) silahkan baca-baca link ini, atau link ini bagus buat developer. Kalau males baca baiklah. Secara sederhana SSRS merupakan perangkat lunak sistem pelaporan berbasis web yang dikeluarkan oleh Microsoft, SSRS merupakan salah satu komponen dari SQL Server. Jadi jika kita membeli SQL Server otomatis selain kita dapat Database Engine, kita juga bakal dapat SSRS ini, tentunya selain komponen-komponen lain. Bandingkan dengan Database Server yang gratis, dimana rata-rata hanya dapat Database Engine-nya saja. Tentu beda lah wong harganya jugabeda . Melalui SSRS kita dapat membuat, menyebarkan dan mengelola laporan mobile dan paginasi dengan berbagai tools yang disediakan oleh SSRS.

Asyiknya lagi, SSRS menawarkan antarmuka pemrograman yang dapat kita gunakan pada aplikasi kita. Aplikasi kita dapat memanfaatkan fitur dan kemampuan SSRS yang ada untuk membuat laporan dan menyuguhkannya baik dalam aplikasi berbasis web ataupun desktop.
Versi terbaru SQL Server saat ini adalah SQL Server 2016 yang di rilis kemaren pada 1 Juli 2016. Bersamaan dengan versi baru SQL Server tersebut, SSRS juga mengalami perubahan yang cukup banyak dibandingkan dengan versi sebelumnya terutama untuk dukungan pada teknologi yang lebih modern.

    Berikut Beberapa fitur baru pada SSRS 2016 yang sangat menarik dan menjadi alasan kenapa harus segera menggunakan Versi terbaru ini.
  • Reporting Service Web Portal
  • Portal web yang diperbarui, lebih modern, portal yang menggabungkan KPI, Laporan Mobile, Laporan Paginasi, Excel dan PowerBI Desktop. Pada portal yang baru ini pengguna juga dapat mendownload Mobile Report Publisher dan Report Builder sebagai tool untuk pembuatan laporan.

  • Portal web yang dapat di kustomasi
  • Kita dapat meng-custom tampilan dengan thema kita sendiri. Kita dapat menambahkan logo dan mengatur warna sesuai dengan selera. Contoh Tema seperti berikut ini.

  • Key Performance Index (KPI) di Web Portal
  • Kita dapat membuat KPI langsung di halaman web portal bahkan dalam folder dimana kita berada. Ketika membuat KPI kia dapat memilih fields pada dataset dan melakukan summaries pada nilai yang ada sehingga informasi yang disuguhkan lebih sederhana namun mudah dipahami. Jika diperlukan informasi lebih detail dapat di informasikan dalam bentuk link terkait. Cara pembuatan KPI dapat dilihat disini.

  • Mobile Report
  • Fitur ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan suguhan informasi dari perangkat bergerak atau mobile. Pada verisi ini SSRS memberi dukungan lebih baik dalam suguhan pada perangkat mobile yang memiliki berbagai bentuk baik Tablet maupun Ponsel. Meski harus disampaikan dalam berbagai media, SSRS dapat menampilkan bentuk yang baik dalam beberapa format visalisasi seperti grafik, waktu, kategiri bahkan peta. Tampilan laporan sangat fleksibel sesuai dengan ukuran layar perangkat.

  • Mobile Report Publisher
  • Dibuat untuk mendesain laporan yang dirancang untuk disuguhkan pada perangkat bergerak untuk di publish ke web portal pelaporan. Cara penggunaan mobile report publisher dapat dipelajari disini.

  • SSRS mobile bisa di akss dari PowerBI Mobile
  • Aplikasi PoweBI mobie pada IOS baik iPhone atau iPad sekarang dapat mengakses SSRS mobile report dari web portal lokal atau milik kita. Namun demikian perlu dilakukan perubahan konfigurasi agar powerbi mobile dapat mengakses web portal SSRS. Tulisan ini menjelaskan caranya.

  • Mendukung .NET Framework 4.0
  • Meski versi terbaru, SSRS 2016 mendukung .NEt framework 4.0. Pada saat instalasi, SSRS akan mengecek apakah .NET Framework tersedia atau tidak. Jika tidak tersedia maka otomatis SSRS akan menginstall .NET Framework 4.0

  • HTML5 Rendering Engine
  • Laporan yang dihasilkan oleh SSRS di render kedalam bentuk HTML5 Full Standard. Dengan demikian dipastikan didukung oleh semua browser modern.

  • Penyertaan laporan pada aplikasi
  • Kita dapat menyertakan laporan pada aplikasi web dengan menggunakan iframe dengan cukup yanya menyrtakan parameter.

  • Dukungan konversi yang lebih luas
  • Laporan hasil output SSRS dapat di export atau di convert kedalam beberapa bentuk yang paling umum diguankan, seperti excel, word, PDF, bahkan powerpoint. Proses render ini dapat dilakukan oleh server secara remote, sehingga aplikasi cukup mengirim dalam bentuk URL saja.

Dan masih banyak fitur-fitur lain yang harus di coba. Selamat mencoba, Ada dua versi SQL Server yang dapat digunakan untuk ujicoba secara gratis.

SQL Server Express Edition
SQL Server Developer Edition

04 February 2016

INACBG 4.2 : Totalitas Integrasi Dalam Sistem JKN

Sejak berlakunya program Jamian Kesehatan Nasional (JKN) mulai 1 Januari 2014 NCC merilis aplikasi INACBG versi 4.0 sebagai aplikasi yang digunakan untuk melakukan grouping sehingga diketahui tarif CBG sesuai standar program JKN. Namun fitur import yang sebelumnya disertakan pada versi 3.1 dihilangkan sehingga RS harus melakukan input data secara manual kedalam INACBG untuk melakukan klaim pelayanan. Baru pada april 2014 NCC mrilis update untuk keperluan bridging antara SIMRS dengan INACBG sehingga memungkinkan aplikasi SIMRS mengirimkan data klaim kedalam sistem INACBG tanpa perlu melakukan entry data dalam INACBG.

Namun demikian fitur bridging yang disediakan dalam inacbg sampai versi 4.1 tidak dapat digunakan untuk mengirim semua jenis data. Artinya meskipun SIMRS sudah mengirim data ke INACBG melalui mekanisme bridging, untuk kasus tertentu user masih harus masuk dan melengkapi data secara manual didalam aplikasi inacbg, yaitu data-data klaim yang memiliki Special CMG. Tentu saja hal ini tidak efektif dan efisien dan masih membuka peluang terjadinya kesalahan dan inkonsistensi data. Baru pada versi 4.2 sistem bridging disempurnakan. Berikut fiturnya.
  1. Kasus Perawatan
  2. Ini merupakan inputan data baru pada sistem inacbg, sangat bermanfaat bagi RS khusus yang juga melayani kasus pasien umum. Misalnya RS khusus paru tapi juga melayani pasien untuk kasus selain paru. Biasanya pasien khusus memiliki kelas A sedangkan sebagai RS Umum, rS tersebut memiliki kelas C. Pada versi sebelumnya RS khusus harus memiliki dua buah server inacbg, satu untuk grouping pasien-pasien dengan kasus khusus sedang lainnya untuk pasien dengan kasus umum. Pada versi 4.2 ini penanganan keduanay sudah dapat di cover sehingga cukup hanya dengan satu server inacbg saja, tarif yang muncul sesuai dengan kasus perawatan.
  3. Bridging data klaim dari SIMRS (Grouping)
  4. Fitur ini merupakan pengembangan dari fitur di versi sebelumnya. Petugas RS yang sudah memiliki SIMRS tidak perlu entry data di aplikasi INACBG, data dapat dikirim dari SIMRS langsung ke inacbg. Bahkan pada versi ini, SIMRS dapat langsung mengirimkan data Special CMG atau Top Up seperti special drug, special procedure dan lain-lain. Sehingga user tidak perlu lagi masuk ke inacbg untuk menambahkan top up.
  5. Preview Grouper
  6. Sebagian besar petugas medis RS ingin melihat atau mencoba suatu kasus akan mendapatkan kode CBG berapa dan berapa biaya penggantiannya? tapi hanya sekedar ingin tahu dan tidak mau datanya masuk ke inacbg. Nah fitur ini dapat digunakan untuk itu. Kita bisa mendapatkan kode CBG dan tarif bahkan tarif Special CMG tanpa harus menyimpan data di Inacbg.
  7. Menampilkan data daftar diagnosa
  8. Dengan fitur ini kita dapat mencari kode diagnosa berdasarkan deskripsi tertentu atau mendapatkan daftar diagnosa yang terdapat pada aplikasi INACBG.
  9. Menampilkan data daftar prosedur
  10. Sama seperti fitur sebelumnya, hanya saja daftar yang diambil disini adalah daftar prosedur atau ICD9CM yang terdaftar di INACBG.
  11. Menampilkan data daftar Special CMG
  12. Fitur ini dapat digunakna untuk menambilkan daftar Special CMG berdasarkan diagnosa tertentu, dapat juga digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu prosedur memungkinkan untuk penambahalan special CMG. Special CMG ini dapat dikirim bersamaan dengan fitur prngiriman atau bridging data klaim (pada poin 2) sehingga data diklaim sudah termasuk Special CMG atau Top Up.
  13. Mendapatkan daftar RS yang terdaftar di INACBG
  14. Butuh tahu nama RS apa saja yang sudah terdaftar di INACBG? atau ingin memastikan sesuatu? silahkan gunakan fitur ini.
  15. Mendapatkan data yang telah di entry ke aplikasi INACBG (Parsing INACBG)
  16. Fitur ini memungkinkan untuk mengambil semua data yang sudah di entry ke inacbg untuk kepentingan apapun, misalnya untuk kroscek atau keperluan lainnya. Fitur ini yang juga digunakan oleh aplikasi SEP saat hendak melakukan purifikasi.
  17. Penyempurnaan integrasi RSSEP-INACBG
  18. Versi 4.2 ini sudah disesuaikan dengan perkembangan aplikasi milik BPJS Kesehatan terbaru yaitu RSSEP 3.3.
Fitur-fitur diatas tentu akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan fitur-fitur dari aplikasi lain seperti INASIS atau fitur-fitur pada SIMRS. Contoh implementasi kombinasi fitur bridging antara simrs- inacbg - rssep dapat dilihat di tulisan sebelumnya tentang fitur bridging aplikasi simrs.

INACBG 4.2 menjadi prasyarat untuk dapat implementasi sistem bridging INASIS yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Namun sayangnya hingga saat ini INACBG 4.2 belum secara resmi di rilis ke publik. Untuk sementara baru di distribusi ke RS Vertikal atau atas permintaan tertentu. Bahkan pada pertemuan di Bekasi pada Nopember 2015 telah di sampaikan fitur-fitur inacbg yang disebutnya sebagai bukan versi 4.2.