11 December 2007

Inget Masa Kos dulu...

paling membosankan sebenarnya kalo harus lembur-lembur pekerjaan kantor diruamah. aku jadi kehilangan waktuku untuk bersenang-senang dengan kesukaanku ber-eksplorasi pengetahuan baru atau menambah keterampilan teknis. aku gak bisa lagi mengerjakan tugas-tugas kuliah tertentu yang aku senangi. aku gak bisa berekspresi. pokoknya aku gak bisa bersenang-senang dengan semua hobyku itu....

paling membosankan sebenarnya kalo harus lembur-lembur pekerjaan kantor diruamah. aku jadi kehilangan waktuku untuk bersenang-senang dengan kesukaanku ber-eksplorasi pengetahuan baru atau menambah keterampilan teknis. aku gak bisa lagi mengerjakan tugas-tugas kuliah tertentu yang aku senangi. aku gak bisa berekspresi. pokoknya aku gak bisa bersenang-senang dengan semua hobyku itu....

Tapi namanya tugas, tetap harus aku kerjakan walau dengan terpaksa. berjam-jam serius banget, entah berapa lama akhirnya terasa pegel juga nih punggung, kelamaan duduk mungkin.... sesaat aku berdiri, memutar badan, meluruskan tulang belakang menghilangkan kepegalan sembari bersantai menenangkan pikiran. coba mencari file mp3 di laptop baru ini, oh.... aku belum beruntung, ternyata masih kosong, aku lupa kalo lagu-lagu dalam format mp3-ku tersimpan di laptop yang lain. kucoba mencari di tumpukan cd, akhirnya kutemukan cd audio yang telah lama tak dimainkan. Best of The Best Mayangsari.

Satu lagu dua lagu berlalu aku mulai merasakan ada perasaan lain yang tumbuh di jiwaku, aku berpikir perasaan apa ini sambil bingung dan mengingat-ingat, sepertinya aku pernah merasakan persaan ini, perasaan ini begitu kuat dan mendalam sepertinya memiliki arti besar dalam hidupku, tapi entah kapan, dan dimana. aku mencoba untuk mendalami perasaanku, aku berharap akan menemukan perasaan apa dan kapan aku merasakannya.

Pikiranku menelusuri kehidupanku yang telah lalu, me-rewind rekaman-rekaman kehidupanku kebelakang untuk mengingat kembali perasaan aneh ini, hingga akhirnya berhenti pada sejarang kehidupanku yang kujalani tepat sepuluh tahun yang lalu, ketika aku duduk dibangku SMK, ketika aku harus berjuang diperantauan. Rekaman kehidupan itu terputar kembali di pikiranku.

Sepuluh tahun yang lalu, ketika aku masih duduk di bangku SMK aku seringkali merasa sepi sendiri dikala malam sudah mulai larut, aku yang tinggal di perantauan dirumah kos tidak punya teman, masa-masaa pembentukan diriku yang hingga kini masih teringat dalam hidupku.

Tugas-tugas yang menumpuk harus aku kerjakan setiap malam, terlebih lagih sebagai sekolah kejuruan tidak sekedar pengetahuan yang dituntunt namun juga keterampilan, hingga hampir tiap malam aku berkutat dengan buku-buku dan mesin-mesin sesuai dengan jurusanku, belum lagi tambahan hafalan-hafalan dari guru-guru yang memberatkan.

Aku selalu ditemani dengan suara-suara gaduh diawalnya, aku masih ditemani suara TV di depan kamar yang memang kebetulan ruang berkumpul keluarga ibu kos, suara ibu kos yang kenceng dan gak bicaranya banyak, belum lagi suara anak-anak tetangga yang ikut nonton di rumah ibu kos, maklum rumah-rumah disekitar belum pada punya TV. terlebih kalau sinetronnya lagi seru-serunya, waduh... penonton ikut-ikutan ribut....

Namun keributan tidak akan pernah berlangsung lama, setiap jam 21.00 pasti penonton mulai bubar, pada saat itu semua stasiun televisi masih wajib menyiarkan siaran Dunia Dalam Berita yang disiarkan TVRI, dan tidak ada lagi sinetron setelahnya, tidak seperti sekarang ini yang mulai dari sore sampe tengah malam isinya sinetron yang kurang bermutu.

Jam 21.00 keatas mulai sepi, sementara aku masih membolak-balik buku dengan ditemani suara radio kecil dengan suara yang cempreng...sesekali suara ibu kos terdengan mengomentari siaran TV. mulai tengah malam ibu kos mulai tidur, tv pun dimatikan.

Kini aku hanya ditemani suara radio kecil disampingku, aku gak tahu apa isi siaran radio, suaranya cukup menemaniku untuk merasa tidak sendirian. Lelah mulai menghinggapi badanku yang dari tadi duduk. Seperti malam ini, aku setelah merasa lelah aku mencoba untuk menyemankan diri. berdiri, berputar menarik badan dan lain sebagainya, sesekali duduk diranjang dan berbaring, atau membuka jendela kamar dan menerawang langit-langit lepas, kebetulan posisi rumah ibu kos berada agak diatas dari rumah sebelahnya sehingga aku bisa melihat bebas keatas.

Radio itu tidak pernah lelah menemaniku, penyiar radio masih terus membacakan salam dari para pendengarnya dan sesekali menerima telapon dari pendengarnya untuk kemudian memutar lagu permintaan dari pendengar. Dalam ke-rileksanku aku mulai mendengarkan suara radio, menikmati lagu-lagu yang diputar, aku masih ingat betul lagu-lagu yang paling sering diputar pada acara-acara semalam itu, mungkin banyak pendengar yang suka dengan lagunya sehingga hampur tiap malam diputar.

Penyanyi itu adalah Mayangsari, seorang artis yang belum lama ini jadi bahan pemberitaan media. mungkin karena seringnya diputar lagu-lagu dari Mayangsari hingga lama-lama aku menyukainya. hampir setiap malam Mayangsari menyanyikan lagu-lagunya walau dengan judul-judul yang berbeda. Penyanyi lainpun tentu tidak ketinggalan.

Saat-saat lelah seperti inilah yang terus membekas dalam hidupku, saat itu aku tidak pernah membayangkan bahwa kelelahan itu akan aku rindukan di kemudian-kemudian hari dalam hidupku. aku yang lelah membaca, aku yang lelah menghafal hafalan-hafalan yang sebenarnya membosankan, aku yang tertekan sendiri tanpa teman, teman tempat aku bercerita kesedihanku, kelelahanku dan beban-beban hidupku, aku yang menahan beban perasaan waktu itu.

1 comment:

  1. ohhh so sweet.

    this story about fighting alone.. good story

    ReplyDelete