04 February 2016

INACBG 4.2 : Totalitas Integrasi Dalam Sistem JKN

Sejak berlakunya program Jamian Kesehatan Nasional (JKN) mulai 1 Januari 2014 NCC merilis aplikasi INACBG versi 4.0 sebagai aplikasi yang digunakan untuk melakukan grouping sehingga diketahui tarif CBG sesuai standar program JKN. Namun fitur import yang sebelumnya disertakan pada versi 3.1 dihilangkan sehingga RS harus melakukan input data secara manual kedalam INACBG untuk melakukan klaim pelayanan. Baru pada april 2014 NCC mrilis update untuk keperluan bridging antara SIMRS dengan INACBG sehingga memungkinkan aplikasi SIMRS mengirimkan data klaim kedalam sistem INACBG tanpa perlu melakukan entry data dalam INACBG.

Namun demikian fitur bridging yang disediakan dalam inacbg sampai versi 4.1 tidak dapat digunakan untuk mengirim semua jenis data. Artinya meskipun SIMRS sudah mengirim data ke INACBG melalui mekanisme bridging, untuk kasus tertentu user masih harus masuk dan melengkapi data secara manual didalam aplikasi inacbg, yaitu data-data klaim yang memiliki Special CMG. Tentu saja hal ini tidak efektif dan efisien dan masih membuka peluang terjadinya kesalahan dan inkonsistensi data. Baru pada versi 4.2 sistem bridging disempurnakan. Berikut fiturnya.
  1. Kasus Perawatan
  2. Ini merupakan inputan data baru pada sistem inacbg, sangat bermanfaat bagi RS khusus yang juga melayani kasus pasien umum. Misalnya RS khusus paru tapi juga melayani pasien untuk kasus selain paru. Biasanya pasien khusus memiliki kelas A sedangkan sebagai RS Umum, rS tersebut memiliki kelas C. Pada versi sebelumnya RS khusus harus memiliki dua buah server inacbg, satu untuk grouping pasien-pasien dengan kasus khusus sedang lainnya untuk pasien dengan kasus umum. Pada versi 4.2 ini penanganan keduanay sudah dapat di cover sehingga cukup hanya dengan satu server inacbg saja, tarif yang muncul sesuai dengan kasus perawatan.
  3. Bridging data klaim dari SIMRS (Grouping)
  4. Fitur ini merupakan pengembangan dari fitur di versi sebelumnya. Petugas RS yang sudah memiliki SIMRS tidak perlu entry data di aplikasi INACBG, data dapat dikirim dari SIMRS langsung ke inacbg. Bahkan pada versi ini, SIMRS dapat langsung mengirimkan data Special CMG atau Top Up seperti special drug, special procedure dan lain-lain. Sehingga user tidak perlu lagi masuk ke inacbg untuk menambahkan top up.
  5. Preview Grouper
  6. Sebagian besar petugas medis RS ingin melihat atau mencoba suatu kasus akan mendapatkan kode CBG berapa dan berapa biaya penggantiannya? tapi hanya sekedar ingin tahu dan tidak mau datanya masuk ke inacbg. Nah fitur ini dapat digunakan untuk itu. Kita bisa mendapatkan kode CBG dan tarif bahkan tarif Special CMG tanpa harus menyimpan data di Inacbg.
  7. Menampilkan data daftar diagnosa
  8. Dengan fitur ini kita dapat mencari kode diagnosa berdasarkan deskripsi tertentu atau mendapatkan daftar diagnosa yang terdapat pada aplikasi INACBG.
  9. Menampilkan data daftar prosedur
  10. Sama seperti fitur sebelumnya, hanya saja daftar yang diambil disini adalah daftar prosedur atau ICD9CM yang terdaftar di INACBG.
  11. Menampilkan data daftar Special CMG
  12. Fitur ini dapat digunakna untuk menambilkan daftar Special CMG berdasarkan diagnosa tertentu, dapat juga digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu prosedur memungkinkan untuk penambahalan special CMG. Special CMG ini dapat dikirim bersamaan dengan fitur prngiriman atau bridging data klaim (pada poin 2) sehingga data diklaim sudah termasuk Special CMG atau Top Up.
  13. Mendapatkan daftar RS yang terdaftar di INACBG
  14. Butuh tahu nama RS apa saja yang sudah terdaftar di INACBG? atau ingin memastikan sesuatu? silahkan gunakan fitur ini.
  15. Mendapatkan data yang telah di entry ke aplikasi INACBG (Parsing INACBG)
  16. Fitur ini memungkinkan untuk mengambil semua data yang sudah di entry ke inacbg untuk kepentingan apapun, misalnya untuk kroscek atau keperluan lainnya. Fitur ini yang juga digunakan oleh aplikasi SEP saat hendak melakukan purifikasi.
  17. Penyempurnaan integrasi RSSEP-INACBG
  18. Versi 4.2 ini sudah disesuaikan dengan perkembangan aplikasi milik BPJS Kesehatan terbaru yaitu RSSEP 3.3.
Fitur-fitur diatas tentu akan lebih bermanfaat jika dikombinasikan dengan fitur-fitur dari aplikasi lain seperti INASIS atau fitur-fitur pada SIMRS. Contoh implementasi kombinasi fitur bridging antara simrs- inacbg - rssep dapat dilihat di tulisan sebelumnya tentang fitur bridging aplikasi simrs.

INACBG 4.2 menjadi prasyarat untuk dapat implementasi sistem bridging INASIS yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Namun sayangnya hingga saat ini INACBG 4.2 belum secara resmi di rilis ke publik. Untuk sementara baru di distribusi ke RS Vertikal atau atas permintaan tertentu. Bahkan pada pertemuan di Bekasi pada Nopember 2015 telah di sampaikan fitur-fitur inacbg yang disebutnya sebagai bukan versi 4.2.