26 July 2012

Syair dan Terjemah Hasbi Rabbi

Pertama mendengar syair ini adalah ketika khotmil qur'an bil ghoib di Pondok Pesantren Al-Mustaqim sekira tahun 2005 dulu. Kala itu syair ini dinyanyikan oleh grup nasyid Al Madaniyah asal pekalongan. Pada saat mendengar musik intro-nya sangat nyaman didengar atau mungkin karena hidmatnya suasana saat itu saya gak ngerti tapi yang jelas suaranya benar-benar membelai hati. Terlebih saat mendengar syarinya, terlebih lagi jika memahami artinya. Berderai berai lah air mata. Syair ini merupakan do'a yang sangat bagus. Sayangnya setelah itu sulit mencari lagu ini. Semoga tulisan ini bisa menjadi catatan dan pembelajaran.

Hasbi robbi Jalallah Ma Fi Qalbi Ghairullah
'Alal Hadi Shalallah, Laa Ila Ha Ilallah

Cukuplah Allah yang mencukupi aku, Tuhan yang agung, Tak ada dihatiku selain Allah
Semoga Allah memberi rahmat pada sang penunjuk, Tak ada Tuhan selain Allah.

Kaifa Halii Yaa Ilahi Laisa Lii Khoirul Amal
Suu'u Amalii Katsiroh, Zaada Tha'atii Qalil

Bagaimana keadaanku ya Ilahi, Aku tak memiliki amal yang baik
Amal burukku begitu banyak, sedangkan ketaatanku semakin berkurang

Imhu Yaa Robbi Dzunubii, Mitsla Romlin Laa Tu'ad,
Wa'fu 'annii kulla dzambii Washfahish Shafhal Jamil

Ya Robbi, Leburlah dosa-dosaku yang laksana pasir tak terhitung
Ampunilah setiap dosaku dan berilah ampunan yang baik

Anta syafii Antal Kafii, Fii Muhimmatil Umuur
Anta Robbi Anta Hasbi, Anta Lii Ni'mal Wakiil

Engkau maha penyembuh, engkaulah yang maha mencukupi dalam setiap urusan
Engkaulah Tuhanku, Engkaulah pencukupku, Engkaulah sebaik-baik pemberi nikmat

'Aafinii Min Kulli Daa'in Waqdli 'Annii Haajatii
Innanii Qalban Saqiimaa Anta Man Yasyfil 'aliil

Sembuhkanlah aku dari segala penyakit dan kabulkanlah hajatku
Sesungguhnya hatiku sedang sakit dan Engkaulah penyembuh penyakit hati


Mari kita sama-sama dengarkan dan resapi maknanya.

17 July 2012

Mendapatkan Nama Host Komputer Client Yang Terhubung Ke SQL Server

Sebagai pengelola database server atau programmer kita seringkali memerlukan pencatatan identitas setiap komputer klien yang melakukan sambungan dengan database Server, dalam hal ini SQL Server. Dalam setiap menyimpan data yang dimasukan ke database server melalui klien, setidaknya kita menyimpan siapa yang menyimpan, Jam berapa disimpan atau di update dan dari komputer mana data tersebut dimasukan.

Untuk meminimalisir trafik data melalui jaringan, ada baiknya data-data tersebut kita buat standar, sehingga client tidak perlu mengirim data-data tersebut secara explisit, karena sebenarnya ketika sebuah klien terhubung dengan SQL Server, SQL Server sudah mendeteksi nama komputer atau host klien yang menghubunginya.

Sebenarnya untuk mendapatkan nama host atau nama komputer klien pada SQL Server ada beberapa cara, namun yang paling efektif adalah dengan menjalankan fungsi host_name(). Fungsi host_name() akan mengembalikan nama komputer klien yang saat ini sedang terhubung atau mengeksekusi sebuah perintah. Sebagai contoh ketikan perintah SQL Berikut
Select Host_Name()

perhatikan output yang muncul.

Nah, sekarang bagaimana implementasinya dalam hal pencatatan nama komputer tersebut pada setiap data yang masuk kedalam server. Fungsi tersebut dapat kita jadikan nilai default atau binding dari sebuah field. Misal kita bikin field client_host dengan type data varchar(50), kemudian pada property default value or binding kita tuliskan fungsi tersebut (Host_Name())

16 July 2012

Makin Banyai Profesional Berjualan

Ini adalah posting tulisan saya yang ditulis sekitar tiga tahun yang lalu tepatnya 15 oktober 2009 di blog sebelah. Sebuah blog yang berbasis komunitas dan cukup ramai tepatnya adalah Multiply. Namun sayangnya makin kemari blog tersebut beralih menjadi e-Comerce. Blog ini merupakan blog yang sangat berarti buat saya, karena disini menjadi sisi impian saya. mengingat perubahan fokus bisnis blog tersebut, saya khawatir semau data akan hilang, sebagaimana hilangnya data-data saya di friendster.com. Dimana mereka menghapus data tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Tulisan ini didasari pada ramainya iklan yang dibintangi oleh para profesional. sebuah profesi yang menurut saya seharusnya independen tanpa memihak produk atau sisi manapun. Bergerak dan berjuang sesuai kode etik untuk kemaslahatan umat pada umumnya. berikut petikannya
Bagi yang pernah nonton TV, pasti pernah nonton iklan pula, berbagai macam jenis dan gaya iklan disuguhkan, bahkan seringkali memanfaatkan momen-momen tertentu demi lebih "memasukan" produknya kedalam hati pemirsa. Bahkan tak segan-segan membayar orang yang sekira memiliki penggemar atau pengikut sebagai bintang iklannya, meski sebenarnya mereka tidak menggunakan produk tersebut. Celakanya lagi, diantaranya ada yang menjual profesinya atau kehormatannya sebagai profesional atau panutan masyarakat.

Setiap orang punya hak untuk berperan sebagai apapun atau siapapun, baik dalam bentuk profesi ataupun sekedar peran dalam sandiwara kehidupan. Bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, penyanyi, penari, pengebor, penjual suara atau apapun adalah salah satu proesi atau peran yang dijalani orang-orang, titik... titik sampai disitu jangan lebih itu adalah pilihan. Akan sangat berbeda sekali dengan profesi, setiap profesi punya etika, aturan vsi dan misi menjadi landasan perannya suatu profesi.

Saya yakin setiap kita sepakat bahwa ada kalanya kita membawa diri kita sendiri dan ada kalanya pula kita membawa atau atas nama profesi yang kita jalani. saat berperan sebagai diri sendiri silahkan lah itu dalah identitas pribadi. namun saat membawa profesi maka berperanlah sebagaimana identitas profesi yang kita perankan, lepaskan ke-aku-annya, dan jadilah "profesi" seutuhnya.

Sayangnya saat ini banyak orang-orang yang ketika berbicara mengatasnamakan profesi yang dijalaninya, padahal saat itu dia sekedar berperan sebagai dirinya sendiri. Lihat saja iklan-iklan di TV, betapa banyak bintang iklan yang mengatasnamakan organisasi profesi mereka melakukan promosi, rekomendasi untuk menggunakan produk tertentu, dan setiap kita tahu itu bukanlah satu-satunya produk yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sebagai ahli gizi sampaikanlah kepada masyarakat tentang pentingnya gizi untuk kehidupan, sampaikan kepada masyarakat hal ihwal yang perlu diketahui oleh masyarakat tanpa harus mengarahkan bahkan menawarkan produk tertentu. Seorang dokter gigi boleh bahkan harus memberikan informasi yang benar kepada masyarakat tentang kesehatan gigi atau hal ihwal lain yang sekiranya perlu diketahui sesuai dengan lingkup profesinya. Tidak perlu sampai jualan pasta gigi. Begitu juga ustadz, kini menjadi ustadz merupakan sebuah profesi, cukup berikanlah ilmu-ilmu pengetahuan kepada masyarakat sebagai bagian dari kewajiban yang harus dikerjakan.

Adapun seorang ahli gizi menjadi bintang iklan, seorang dokter menjadi bintang iklan atau siapapun menjadi bintang iklan selama dia berperan sebagai pribadi adalah hal yang diperbolehkan dan itu adalah hak. Namun ketika sebuah organisasi profesi menjadi bintang iklan yang menawarkan suatu produk sehingga dikonsumsi oleh masyarakat, ini sungguh sebuah kehinaan. Tujuan mulia dari sebuah organisasi profesi menjadi kabur dan meragukan profesionalismenya. Kita pasti berasumsi para bintang iklan menerima bayaran. Demikian halnya juga ketika sebuah organisasi profesi menjadi bintang iklan suatu produk tentu dia dibayar. Masihkan mereka konsisten dengan independensinya?, kalau uang sudah menjadi tujuannya saya sangat meragukannya. Bukan hal yang tidak mungkin mereka mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya dikatakannya demi sejumlah uang. Dikemudian hari akan sangat tidak heran ketika kita tahu seorang dokter mengatakan sesuatu baik namun sesungguhnya tidak baik untuk kesehatan atau ahli gizi atau ustadz atau profesi lainnya berkata demikian.

Blog Lama : Isnanto